Pulang kali ini, beruntung punya libur cukup, jadi saya ingin trekking. Ahmamdulillah saya bisa menyempatkan diri buat trekking ditemani adik saya. Salah satu hal yang saya sukai semasa kecil, jalan-jalan menyusuri pedesaan yang kala itu sering mengantarkan nenek ke rumah buyut saya.
Tonton video berikut ini:
Perjalanan kali ini ditempuh dengan jalan kaki, lumayan kurang lebih 7 km. Seneng bisa mewujudkannya, namun ada satu hal yang membuat hatiku sedih dan miris. Jalur yang saya lewati alamnya sudah tidak sealami dulu, malah sekarang alamnya makin rusak karena beberapa hektar lahan yang dulunya tidak terjamah justru kini rusak total, hutannya gundul. Saya sangat sedih melihat kondisi alam ini, ya ampuun kok orang-orang tidak berfikir panjang yah, gimana kalau terjadi longsor gara-gara hutannya gundul, pasti akses menuju rumahku akan tertutup, bukan itu saja, kalau hutannya di rusak, apa yang bisa diberikan untuk anak cucu nantinya. Entah apa yang ada di pikiran orang yang
tega merusak alam, kenapa mereka merusak alam hanya demi uang? entahlah, saya tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran mereka. Ya Allah semoga tidak akan terjadi apa-apa karena hutannya telah gundul, semoga beberapa tahun ke depan hutannya akan ditumbuhi lagi pepohonan.
Sudah lama tidak trekking dengan jarak lumayan jauh, tapi ternyata saya masih semangat melakukannya. Sepertinya jiwa petualangnya masih ada *horeeee*.
Ini baru awal dari perjalanan saya, setelah sekian lama vakum akibat seringnya jalan mall to mall. Otak saya kembali fresh, mungkin karena setiap hari melewati daerah macet menuju salah satu pusat kota tempat dimana saya kerja, sehingga overload jadi butuh refreshing. Ketika menyatu dengan alam, ada sebuah kepuasan tersendiri yang timbul dalam hati, dan saya bersyukur sama Allah masih bisa menikmati alam karya-Nya. Alhamdulillaah
With Love