Setelah mengunjungi London, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Paris dengan kereta Eurostars.traveling Inggris part 1 dan traveling Inggris part 2
Minggu, 17 Agustus 2014
Kami sekeluarga Alhamdulillah sampai di Paris dengan selamat. Kami di jemput dan diantar ke hotel oleh Mas Rama. Driver selama kami berada dikota yang terkenal dengan landmark Menara Effel. Kami diantar ke hotel Riddosson, jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Arch De Triomphe.
Malamnya, Om dan Tante membeli minum juga makanan untuk makan malam kami. Selesai makan, Om dan Tante menyarankan agar saya dan adik sepupu saya yang perempuan, yang saat itu berusia 13 tahun untuk keluar jalan-jalan sambil berfoto di dekat Arch De Triomphe, terus kalau mau sekalian jalan ke dekat Menara Eiffel, sebab dari kamar tempat kami menginap, saat melihat dari balik kaca, Eiffel terlihat begitu dekat. Kami berdua semangat sekali, kami kira hanya sebentar. Saya hanya membaca smartphone dan kartu hotel saja—pede banget, hahaha! Saya kemudian pamit, tak lupa bilang ke nenek bahwa saya mau keluar “sebentar.” Karena saya pikir memang hanya sebentar, paling lama sekitar tiga puluh menit, gak taunya….. berjam-jam kemudian, kami baru muncul lagi di kamar. Kemakah kami berdua? ternyata hari pertama di Paris, kami punya kisah
LOST IN PARIS
Senin, 18 Agustus 2014
Pagi-pagi kami sarapan di hotel. Menunya banyak roti dan buah-buahan yang segar. Pelayanannya juga ramah. Saya makan cukup lahap, maklumlah semalam habis jalan-jalan sampai tersesat, hahaha. Tidak ada menu nasi, tapi aneka roti yang tersaji rasanya lezat. Makanan tersebut sepertinya mengembalikan lagi semangat saya. Saat sarapan, kami pun membahas tentang kejadian semalam. Nenek bilang sempet khawatir dan nungguin sampai kesal kenapa saya lama sekali. Saya meminta maaf, karena saya pikir memang cuma sebentar, nggak tahunya kesasar. Pengalaman tersebut kayaknya akan selalu saya kenang. Saya baru tersadar, bahwa sebelum berangkat keluar saya belum shalat magrib dan isha, pikir saya nanti saja pulang dari jalan-jalan baru shalat. Rupanya, karena kelalaian tersebut saya ditegur dengan tersesat di kota cantik, tapi pas pulang dan sampai di hotel, saya langsung mandi, bersih-bersih kemudian shalat magrib dijama dengan shalat isha.
Pagi itu, obrolan kami saat sarapan cukup hangat, dan masih membahas seputar pengalaman semalam. Setidaknya, di antara kami bertujuh, hanya kami berdualah yang punyan pengalaman indah dan super seru sekaligus menegangkan: tersesat di kota Paris. Selesai makan, kami dijemput lagi oleh Mas Rama, kami akan city tour kota Paris, seharianEiffel Tower, Romantic! Paris itu kota-nya cantik, bangunannya terlihat eksotis di mata saya. Kesan romantis akan di dapat, apalagi berada dekat dengan Eiffel Tower. Bahkan, seneng karena bisa melihat para pasangan yang sedang ambil foto pre wed memakai gaun pengantin, so sweet sekali. Jadi ikutan senang meski hanya melihatnya saja. Saya memang bukan orang yang romantis, namun secara pribadi saya mengakui, setelah berada di Paris, setelah melihat dan menikmati Eiffel Tower, kini saya baru tahu dari tempat-tempat yang pernah dikunjungi, Eiffel itu terasa romantis, mungkin karena suasananya, view-nya, orang-orang yang datang mengunjungi, entah banyak alasan apalagi, pantas saja jika banyak orang menyebut Paris kota romantis, dan Paris khususnya Eiffel Tower, menyajikan cerita romantis bagi muda mudi yang sedang beradu kasih. Kepikiran juga, kalau sudah nikah, seru juga kali ya punya travelmate yang mau menikmati Eiffel. Biasanya kalau sedang sendiri gak terlalu mikirin ada pasangan atau belum selama temanya traveling ya sama saja, tapi tidak ketika di Eiffel, terutama ketika melihat banyak yang berpasangan. Kalau pasangan muda mudi sih biasa, tapi ketika melihat pasangan yang sudah tua tetap mesra, seneng banget lihatnya, dan salut, setua itu mereka mesra.


Eits, sayang kalau di kota romantis saya terhanyut sama galau, jadi tetap menikmati suasana dan cantiknya Menara Eiffel, sambil memperhatikan para pasangan yang berbahagia. Kebahagiaan bagi saya, tidak selalu melulu dengan pencapaian saya meraih hal yang sama, bisa melihat kebahagian yang terpancar bahkan dari orang yang tak saya kenal pun, sudah cukup membuat saya bahagia. Eiffel Tower, you rock my world! Saya bersyukur, menikmati pesona cantiknya Eiffel Tower bersama keluarga tercinta, bagi saya tetap itu jauh lebih berharga dan menyenangkan, alhamdulillah terima kasih ya Allah. Setelah mampir ke Menara Eiffel, kami hanya berfoto saja, tidak ikut mengular dalam antrian untuk bisa naik ke atas menaranya. Cukup menikmati dari bawah saja, tidak dari atas ketinggian. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan.


Namun, sebelum sampai, kami mampir mencari tempat makan halal. Mas Rama menyarankan untuk mengunjungi kebab turki dan memesan menu yang ternyata super besar sekali porsinya, lupa nama tempatnya, tapi kebabnya enak.

Gallery Lafayette, belanja sampai puas!
Salah satu tempat di Paris yang akan menjadi pusat perhatian untuk berwisata belanja, ke mana lagi kalau bukan ke Gallery Lafayette. Jangan lewatkan tempat ini kalau ke Paris dan mau berbelanja hehehe. Happy shopping! Pokoknya tempat ini sudah seperi surge buat para pecinta belanja. Oh iya, bagi pecinta barang branded asal Prancis, silahkan selamat mengantri berbelanja di LV. Nah, berhubung saya memang tidak niat belanja, jadi hanya sebatas cuci mata saja. Di tempat ini, saya beli tas titipan teman saya, itu juga nitip dan minta tolong ke tante. Maklum saya gak terlalu paham dengan barang-barang branded!

Dief Restaurant
Apabila kangen dengan makanan cita rasa tanah air, makanan chinese food yang halal ini bisa dikunjungi. Tempatnya asik, pelayanannya ramah sekali, dan satu hal memang harganya juga fantastik. Tapi kalau soal rasa, masakannya enak banget menurut saya, kalau kangen telor dadar juga bisa pesan. Telur dadarnya enak banget, pas ngecek harganya—setelah makan, ternya per porsi harganya kalau dirupiahkan sekitar tiga ratus ribu. Untung tahunya pas selesai makan, hahaha. Sepertinya itu merupakan telur dadar terenak dan termahal yang pernah saya makan.
Pyramide du Louvre
Kalau senang dengan wisata sejarah dan juga museum, tempat ini tentu tak akan kita lewati untukdikunjungi. Sayangnya saya tidak bisa melihat lukisan monalisa dikarenakan lokasi pembelian tiketnya tutup. The Pyramid Louvre ini sepertinya seru sekali bila menjadi pelengkap wisata sejarah. Kalau ke Paris, jangan lewatkan tempat ini, semoga pas ke sana bisa dapetin tiketnya, agar dapat menikmati lukisan-lukisan yang ada di museum tersebut.
Meskipun tak dapat menikmati isi dalam museum-nya, alhamdulillah tetap senang bisa ke sana. Jangan lupa jajan kue khasnya Perancis, yaitu kue laduree. Saya teringat, gagal beli tiket karena sedang tutup, akhirnya kami jajan camilan manis khas negara Perancis. Mmm rasanya enak, dan bikin ketagihan.
Stadium PSG : Parc Des Princes

DREAM BIGGER! Suka deh dengan kata-katanya. Ini kalau mau beli berbagai macam costum PSG, tadinya shop-nya berada dekat dengan stadiumnya, namun kini shopnya berada di kawasan Champ Elysees. Pecinta sepokbola, nama PSG (Paris Saint Germain) tentu sudah tak asing lagi. Bila Anda penggemar PSG atau pecinta bola, saat ke Perancis jangan lupa untuk datang ke Parc Des Princes . Kalau mau ke tempat menjual pernak-perniknya, berada di kawasan berbeda tapi lokasinya tidak jauh dari stadiumnya. Walau pun bukan pecinta bola, alhamdulilah saya seneng sekali bisa ke stadium Parc Des Princes. Saat mampir ke stadium-nya sedang ditutup, jadi kami hanya foto-foto di luar saja 😀

Menikmati Paris, dan jalan-jalan di Champ Elysees
Dear pecinta LV, silahkan antri untuk membeli. Saya cukup melewatinya saja, dan menikmati spot lain yang berada dikawasan Champ Elysees. Pas lewat di butik LV, ya ampun antriannya sepanjang itu. Tapi buat oecinta brand LV, memang rekomen untuk datang ke sini.

Saya kalau lagi jalan-jalan, paling senang untuk mengabadikan momen di sekeliling yangsaya lihat dan amati, foto-foto dibawah ini, ada yang diambil pada saat dimobil yang dibawa oleh Mas Rama saat kami sekeluarga berada di Paris, atau saat lagi berhenti sejenak. Bagi saya, Paris sayang untuk dilewatkan, enjoy Paris dan berikut beberapa foto yang terekam dalam hp saya.
Saya pecinta bunga Anggrek, di London dan Paris saya menemukan anggrek, dan yang tidak lupa saya abadikan, anggrek yang berada di hotel Radisson. Keluar hotel, dekat dengan Arch de triomphe. Menikmati sunset di dalam mobil, Paris makin cantik dalam pesonanya. Hayo mau digembok cintanya??? bagi yang percaya akan kekuatan cinta, dan mau menggembok cintanya, monggo digembok. Saya tidak cukup menikmatinya dibalik kaca mobil, walaupun Mas Rama menawarkan mau berhenti atau tidak, saya memilih tidak berhenti, sebab bagi saya cinta itu membebaskan *tsah*
Kalau mau belanja suvenir, tempat ini bisa jadi rekomendasi, pelayannya walaupun laki-laki ramah dan menyenangkan, kalau tidak salah ingat mereka berasal dari Maroko, baik banget, terima kasih mas-masnya yang baik hati. Seharian menikmati Paris, malamnya kami kembali melihat Menara Eiffel, sambil jajan crepes, mantaaap banget. Meskipun belinya harus antri. Berhubung nenek tidak habis makannya, saya pun menghabiskan jatah nenek dan juga saya 😀
Selasa 19 Agustus 2014
Selesai sarapan, kami langsung check out dari hotel. Kemudian mengunjungi Musée de l’Armée. Di tempat ini terdapat makam dari salah satu pahlawan Perancis yang sangat terkenal bernama Napoleon Bonaparte.
Apabila memiliki waktu untuk mengeksplor Paris, dan suka dengan wisata sejarah, tempat ini bisa dikunjungi. Walaupun saya tidak masuk, hanya dari luar saja, karena takut tidak terkejar waktunya sebab siangnya harus berangkat dari Paris menuju Dubai. Sekilas nampak seperti museum, namun siapa sangka di dalamnya ada makam Napoleon Bonaparte.
Selesai dari tempat itu, kami menungjungi Arc de Triomphe. Gerbang Kemenangan ini menjadi penutup dari agenda wisata kami ketika di Paris, masih betah tapi harus sudah pulang. Arc de Triomphe mengingatkan saya pada buku dan judul Film yang sama yaitu 99 Cahaya di Langit Eropa, berkat buku tersebut saya jadi tahu sejarah dari Arch de Triomphe yang berada di ujung barat Champs-Élysées, dan dekat dengan hotel tempat kami menginap selama di Paris yaitu Radisson.
Siang itu dari Charles de Gaulle – International Airport Prancis, kami pulang menuju Dubai dengan Emirates, kemudian transit dan dilanjutkan dari Dubai menuju Jakarta.
Tips and trik jalan-jalan di Paris.
- Pastikan kamu punya visa Schengen
- Kalau kamu sedang berada di Kota Paris, harus selalu waspada dan hati-hati, sebab kota ini juga dikenal banyak copet yang berdandan necis! Jangan dandan terlalu mencolok saja, agar tidak dijadikan sasaran empuk atau target para pencopet.
- Tidak terlalu sulit mencari restoran yang menjual halal food, ada tapi memang tidak terlalu banyak.







Baca juga:
- traveling ke Australia
- travelling ke New Zealand
- traveling ke Jepang pertama,kedua
- traveling ke Inggris
- traveling ke Prancis
- traveling ke Spanyol
- traveling ke Italia
- traveling ke Vatican
- traveling ke Swiss
- traveling Singapore
- Traveling ke Turki
- Perjalanan umrahku
- traveling ke dubai
- traveling ke Hongkong dan Shenzhen (China)
- traveling ke Thailand
Happy traveling! 🙂
With Love,