“Seharusnya kita mewujudkan keinginan kita di kehidupan yang sekarang” (halaman 259)
Continue reading “[Review Buku] Letterbox 110 Karya Lee Do Woo”
“Seharusnya kita mewujudkan keinginan kita di kehidupan yang sekarang” (halaman 259)
Continue reading “[Review Buku] Letterbox 110 Karya Lee Do Woo”
Setitik pelita bisa mengalahkan kegelapan seribu tahun. Gua yang tak pernah tersentuh cahaya matahari pun langsung menjadi terang jika disinari oleh sebuah pelita. Kekuatan dari ucapan kita pun sama seperti kekuatan pelita ini. Sebuah kata yang tulus bisa mengobati luka kita dan orang lain. (halaman 6)
Judul : The Power of Language
Penulis : Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
Penerjemah : Hyancinta Louisa
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : Cetakan Keempat, September 2020
Jumlah halaman : 208 hlm; 19 cm
ISBN : 978-623-7351-34-4
Sinopsis:
Pernahkah kamu menyusun kata-kata yang indah dan membuat kalimat yang cantik, tetapi saat kamu pikirkan kembali, kalimat itu ternyata tidak memiliki makna?
Shin Do Hyun adalah seorang ahli ilmu humaniora. Ia kuliah di jurusan filsafat dan jurusan Bahasa Korea. Ia terus mempelajari ilmu filsafat sejak masa mudanya hingga sekarang, ia juga senang membaca literatur klasik dari Barat dan Timur. Ia percaya bahwa belajar untuk mengubah dunia harus dilakukan bersama dengan belajar untuk mengubah diri sendiri agar bisa membuat perubahan yang sesungguhnya. Langkah pertamanya untuk mewujudkan hal itu adalah mempelajari tutur kata dan bahasa, kemudian lahirlah Power of Language sebagai buah dari usahanya itu. Seperti arti dari “Mok-in”, nama pena yang diberikan gurunya yang sangat ia idolakan, ia ingin menjadi seperti pohon yang hidup sambil mencintai diri sendiri dan dunia dengan sederhana.
Yoon Na Ru, mengajar bahasa Korea dan pejaran menulis di sebuah SMA di Seoul. Ia dinobatkan menjadi penulis melalui karya esainya. Ia mulai mempelajari ilmu humaniora dimulai dari filsafat karena ia ingin menulis sebuah tulisan yang mengandung pemikiran yang dihasilkan oleh dirinya sendiri. Buku ini pun merupakan buah yang dihasilkan dalam proses tersebut. Ia bertekad untuk terus belajar agar ia bisa menulis tulisan-tulisan yang baru dan mendalam, yang tidak dibatasi oleh pandangan orang lain.
Lewat buku ini, penulisnya berharap bisa mengubah paradigma Anda semua tentang kata dan bahasa sehingga pada akhirnya bisa mengubah hidup Anda dan dunia tempat Anda tinggal.
“Seseorang yang tidak mengetahui nilai dari dirinya sendiri tidak akan bisa mengetahui nilai orang lain. Itulah sebabnya, kita harus belajar bahasa, mulai dengan belajar memahami dan mencintai diri kita sendiri. (halaman 26)
Baca juga: review buku Kimbab Family (Bukan) Kisah Drama Korea
Berikut ini kalimat-kalimat favorit saya dalam buku The Power of Language:
Terimalah diri sendiri dalam ketidaksempurnaan, karena tidak ada juga manusia yang sempurna. Hidup ini adalah perjalanan penerimaan, bukan lari hebat-hebatan. (dr. Jiemi Ardian, Sp. KJ) Continue reading “[Review Buku] I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki 2 Karya Baek Se Hee”
Jangan lakukan sesuatu hanya demi akhirnya saja. Nikmatilah juga langkah demi langkahnya. (halaman 211)
Continue reading “[Review Buku] The Things You Can See Only When You Slow Down Karya Haemin Sunim”
Di tahun 2020, saya lebih banyak membaca buku non fiksi. Saya suka buku tentang tokoh inspiratif, saya juga memilih buku self improvement, buku tentang self healing juga. Dari buku-buku yang saya baca di tahun ini. Berikut daftar buku yang paling berkesan dan menjadi favorit saya sepanjang perjalanan tahun 2020. Continue reading “10 Buku Nonfiksi Favoritku di Tahun 2020”
Judul : I See You Like A Flower
Penulis : Na Tae Joo
Penerjemah : Hyacinta Louisa
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : Cetakan kedua, Juni 2020
Jumlah halaman: 164 hlm; 19 cm
ISBN : 978-623-7351-39-9
Buku puisi ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Haru pada Mei 2020. Ditulis oleh Na Tae Joo. Penulis lahir di Korea Selatan pada 1945. Beliau memenangkan Kontes Sastra Seoul Newspaper pada 1971, lalu menerbitkan buku kumpulan puisi pertamanya yang berjudul Under the Bamboo Forest. Sampai saat ini, Na Tae Joo terus menerbitkan buku kumpulan puisi, kumpulan prosa, dan kumpulan cerita anak-anak. Beliau juga mendapatkan penghargaan di Korea Selatan seperti Chungcheongnam-do Chultural Award. Hyundai Buddhist Literature Award, Korean Poet Association Award, dan lain-lain. Puisi-puisinya yang pernah digunakan sebagai referensi dalam drama “School 2013″, “Encounter”, dan “Beautiful World, Wonderful Life“
Saya pertama kali tahu buku ini, karena lagi nyari referensi bacaan literatur Korea, dan Continue reading “[Review Buku] I See You Like A Flower karya Na Tae Joo”